Pelatihan Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan Serta Pengolahan Makanan dan Minuman Berbahan Sayur dan Buah Untuk Pokdarwis Desa Wisata Batulayang 

Kegiatan Pelatihan Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan serta Pengolahan Makanan dan Minuman Berbahan Sayur dan Buah dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Pelita Harapan di Desa Wisata Batulayang, Kabupaten Bogor. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui pendanaan hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun anggaran 2024.  

Pelatihan ini ditujukan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Batulayang sebagai peserta utama. Kegiatan berlangsung pada tanggal 7-8 Oktober 2024, bertempat di Desa Wisata Batulayang, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, dengan tujuan membekali masyarakat untuk memiliki keterampilan praktis dalam menghasilkan produk ramah lingkungan sekaligus meningkatkan nilai tambah potensi lokal berbasis sayur dan buah.  

Latar Belakang dan Tujuan 

Sektor pariwisata mengalami dampak besar sebagai akibat pandemi, salah satunya adalah tren baru wisata alam dan budaya lokal. Pada tahun 2014, Desa Wisata Batulayang ditetapkan sebagai desa wisata karena memiliki potensi alam dan budaya yang besar, serta memperoleh sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2020. Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, di antaranya:  

  1. Produk homestay yang belum ramah lingkungan, khususnya penggunaan sabun dan perlengkapan sehari-hari.  
  2. Pengelolaan potensi lokal berupa sayur dan buah menjadi produk makanan dan minuman yang memiliki daya tarik wisata belum optimal.  
  3. Kesenjangan kemampuan manajemen antar-anggota Pokdarwis dalam mengelola desa wisata secara profesional dan berkelanjutan.  

Menjawab tantangan tersebut, kegiatan pelatihan ini memiliki tujuan utama:  

  1. Membekali masyarakat dengan keterampilan membuat sabun alami ramah lingkungan beserta desain kemasan.  
  2. Memberikan pelatihan pengolahan sayur dan buah menjadi makanan dan minuman berbasis kearifan lokal.  
  3. Menguatkan kapasitas manajemen Pokdarwis agar selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan.  

Kegiatan 

Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 7-8 Oktober 2024 di Desa Wisata Batulayang, dengan 27 peserta dari anggota Pokdarwis. Susunan kegiatan meliputi:  

  1. Sosialisasi kepada Pokdarwis untuk menjelaskan tujuan pelatihan, menyusun kerja sama, dan memastikan kesiapan peserta.  
  2. Pelatihan pembuatan sabun ramah lingkungan, mulai dari teknik pembuatan sabun alami berbahan dasar lokal hingga praktik desain kemasan.  
  3. Pelatihan pengolahan sayur dan buah menjadi produk makanan dan minuman yang sehat dan dapat mengangkat nilai kearifan lokal.  
  4. Pendampingan dan evaluasi kegiatan melalui pre-test, post-test, dan formulir feedback untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan.  
  5. Keberlanjutan program melalui produk hasil pelatihan yang dapat langsung digunakan di homestay Desa Wisata Batulayang dan disajikan kepada wisatawan sebagai bentuk implementasi nyata.  

Hasil dan Dampak 

Pelaksanaan pelatihan menghasilkan sejumlah capaian penting:  

  1. Peningkatan Keterampilan: Peserta berhasil menghasilkan produk sabun alami ramah lingkungan dengan desain kemasan, serta makanan dan minuman berbahan lokal yang layak dipasarkan.  
  2. Diversifikasi Sumber Ekonomi: Produk inovatif berupa sabun, makanan, dan minuman dapat menjadi peluang usaha baru, sehingga menambah penghasilan masyarakat.  
  3. Pemberdayaan Perempuan: Banyak ibu-ibu desa terlibat aktif dalam proses pelatihan, yang meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga mereka.  
  4. Keberlanjutan Lingkungan: Produk sabun alami membantu mengurangi limbah berbahan kimia, sedangkan pemanfaatan hasil pertanian lokal mengurangi jejak karbon dan mendukung konsumsi berkelanjutan.  
  5. Penguatan Branding Desa Wisata: Melalui inovasi produk, Desa Batulayang semakin dikenal sebagai Desa Wisata Berkelanjutan yang tidak hanya mengedepankan keindahan alam, tetapi juga produk ramah lingkungan dan kuliner lokal.  
  6. Luaran Akademik dan Publikasi: Program ini menghasilkan artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam konferensi, publikasi di media massa, karya video dokumenter, serta poster kegiatan.  

Secara keseluruhan, pelatihan membawa dampak positif dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Hal ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta SDG nomor 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.  

Kegiatan pelatihan ini menunjukkan bahwa peningkatan kapasitas masyarakat desa wisata melalui pendanaan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat menghasilkan manfaat yang berkelanjutan. Masyarakat Desa Batulayang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata dengan mengembangkan produk ramah lingkungan dan kuliner dengan kearifan lokal. 

Keberlanjutan program ini diharapkan mampu memperluas peluang usaha, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mempertahankan kelestarian lingkungan agar Desa Wisata Batulayang dapat menjadi contoh sukses implementasi prinsip pariwisata berkelanjutan yang berhasil di Indonesia.  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top